Padi Organik di Kecamatan Kedokan Bunder dari 3 Hektar, Kini Mencapai 22 Hektar

Padi Organik di Kecamatan Kedokan Bunder dari 3 Hektar, Kini Mencapai 22 Hektar

KECAMATAN KEDOKAN BUNDER – Woooowww ini luar biasa, para petani di Kecamatan Kedokan Bunder sudah kecanduan menanam padi organik karena lebih sehat dan menguntungkan.

Hamparan lahan sawah padi organik dari semula hanya 3 hektar pada tahun 2021, kini pada tahun 2023 sudah mencapai 22 hektar.

Camat Kedokan Bunder, Atang Suwandi, S.STP., M.Si menjelaskan, produksi padi organik di Kecamatan Kedokan Bunder ini didominasi oleh Kelompok Sri Trusmi Satu Desa Kedokanbunder Wetan. Di kelompok tani yang diketuai ‘Profesor Bakteri’ Waklan ini terus berkomitmen untuk mengembangkan padi organik dengan pengembang agens pengendali hayati (APH).

Atang menambahkan, pada tahun 2021 lalu luas lokasi areal sawah yang menggunakan agens hayati atau perlakuan organik 100 % hanya seluas 3 hektar dan menggunakan semi organik seluas 19 hektar. Namun pada tahun 2023 ini jumlah petani yang menggunakan agens hayati semakin bertambah, hal ini menambah pula jumlah areal luasan lahan yang menggunakan agens hayati 100 % menjadi 22 hektar pada lokasi kelompok, dan 62 hektar (perlakuan organik dan semi organik) terbagi dibeberapa lokasi di luar hamparan PPAH Sri Trusmi Satu.

Selain luasan lahan yang semakin bertambah, lanjut Atang, peningkatan produksi pada juga mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2021 musim tanam I jumlah produksi padi mencapai 6,84 ton per hektar, dan pada musim tanam II meningkat menjadi 7,22 ton per hektar. Pada tahun 2022 lalu, musim tanam I kembali mengalami peningkatan sebanyak 7,26 ton per hektar dan musim tanam II menjadi 7,84 ton per hektar. Peningkatan jumlah ini tentu saja berbanding lurus dengan pendapatan petani setiap hektarnya.

“Alhamdulillah jumlahnya arealnya setiap tahun terus meluas, dan begitupun jumlah produksinya dan pendapatan para petani juga terus meningkat.” kata Atang ketika monitor areal pesawahan, Senin (20/3/2023).

Dengan meningkatkanya jumlah produksi padi dan sangat ramah lingkungan karena perlakuan organik ini mendukung keinginan Presiden RI, Joko Widodo untuk meningkatkan produksi padi dari Kabupaten Indramayu.

Jika produksi padi melimpah maka harapan untuk mewujudkan Visi Indramayu Bermartabat dibawah kepemimpinan Bupati Nina Agustina melalui ketahanan pangan ini bisa tercapai.

“Alhamdulillah dengan agens hayati menghasilkan padi organik yang jumlahnya semakin banyak dan semakin diminati masyarakat. Ini sangat mendukung produksi padi untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Indramayu dan menguatkan daerah kita sebagai lumbung padi nasional,” tegas Atang.

Atas pencapaian tersebut, Kelompok Tani Sri Trusmi Satu menjadi Terbaik II Nasional kategori Kelompok Tani Pemberdayaan Petani Dalam Pemasyarakatan Pengendalian Hama Terpadu (P4) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian RI pada bulan Februari 2023 lalu. (Aa Deni/Kec. Kedokan Bunder)